Pembayaran Pajak merupakan hal yang wajib dilakukan bagi seluruh masyarakat, khususnya yang sudah terhitung sebagai Wajib Pajak atau memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pembayaran Pajak harus dilakukan dalam durasi waktu tertentu sebelum jatuh tempo. Apabila pembayaran dilakukan lewat dari batas wajib pembayaran pajak, maka Wajib Pajak akan dikenakan denda administratif.
Lantas, berapa batas waktu pembayaran pajak yang ditetapkan pemerintah? Baca di artikel ini!
Baca juga: Insentif Pajak COVID-19 Diperpanjang
SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi
PPh atau Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan bagi penghasilan wajib pajak pribadi. Ketentuan batas waktu pembayaran PPh bagi Pribadi adalah:
- Terhitung 1 tahun kalender kecuali bila menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan kalender
- Maksimal pembayaran 3 bulan setelah 1 tahun (Maret)
- Dikecualikan dari kewajiban pelaporan SPT atau membayar PPh apabila dalam 1 tahun menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi biaya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
- Pajak terutang harus dilunasi sebelum pelaporan SPT PPh
Baca juga: Cara Lapor SPT Online
SPT Tahunan PPh WP Badan
PPh atau Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan bagi penghasilan wajib pajak badan. Ketentuan batas waktu pembayaran PPh bagi Badan Usaha adalah:
- Terhitung 1 tahun kalender kecuali bila menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan kalender
- Maksimal pembayaran 4 bulan setelah 1 tahun (April)
- Pajak terutang harus dilunasi sebelum pelaporan SPT PPh
Batas Waktu Pembayaran Pajak SPT Masa (Bulanan)
- Tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak bagi Masa Pajak berbeda-beda bagi masing-masing jenis pajak; paling lama 15 (lima belas) hari setelah terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.
- Pelaporan SPT Masa paling lama dilakukan 20 hari setelah akhir Tahun Pajak.
- Tanggal jatuh tempo pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporan pajak untuk SPT Masa memiliki beberapa ketentuan, yaitu:
- Jika tanggal jatuh tempo bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
- Jika tanggal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur Nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
- Hari libur nasional yang dimaksud termasuk hari yang diliburkan untuk Pemilihan Umum oleh Pemerintah serta cuti bersama nasional yang sudah ditetapkan.
- Batas waktu pembayaran, penyetoran, atau pelaporan pajak untuk SPT Masa adalah:
No | Jenis Pajak | Batas Waktu Pembayaran | Batas Waktu Pelaporan |
1 | PPh Pasal 4(2) Setor Sendiri | Tanggal 15 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
2 | PPh Pasal 4(2) Pemotongan | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
3 | PPh Pasal 15 Setor Sendiri | Tanggal 15 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
4 | PPh Pasal 15 Pemotongan | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
5 | PPh Pasal 21 | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
6 | PPh Pasal 23/26 | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
7 | PPh Pasal 25 | Tanggal 15 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
8 | PPh Pasal 22 impor setor sendiri (dilunasi bersamaan dengan Bea Masuk, PPN, dan PPnBM) | Saat penyelesaian dokumen PIB | |
9 | PPh Pasal 22 Impor Pemungutan oleh Bea Cukai | 1 Hari Kerja Berikutnya | Hari Kerja terakhir di minggu berikutnya |
10 | PPh Pasal 22 Pemungutan oleh Bendarahawan | Hari yang sama dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang | 14 hari setelah Masa Pajak berakhir |
11 | PPh Pasal 22 Migas | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
12 | PPh Pasal 22 Pemungutan oleh WP badan tertentu | Tanggal 10 di bulan berikutnya | Tanggal 20 di bulan berikutnya |
13 | PPN & PPnBM | Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan sebelum SPT masa PPN disampaikan | Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir |
14 | PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri | Tanggal 15 di bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir | Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir |
15 | PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari Luar Daerah Pabean | Tanggal 15 di bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak | Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir |
16 | PPN & PPnBM Pemungutan oleh Bendahara | Tanggal 7 di bulan berikutnya | |
17 | PPN dan/atau PPnBM Pemungutan oleh Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN | Harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada PKP Rekanan pemerintah melalui KPPN | |
18 | PPN & PPnBM Pemungutan selain Bendahara | Tanggal 15 di bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir | Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir |
19 | PPh 25 Wajib Pajak Kriteria tertentu yang dapat Melaporkan Beberapa Masa Pajak dalam satu SPT Masa | Maksimal akhir Masa Pajak terakhir | 20 hari setelah Masa Pajak berakhir |
20 | Pembayaran Masa selain PPh 25 WP kriteria tertentu yang dapat melaporkan beberapa Masa Pajak dalam Satu SPT Masa | Maksimal sesuai batas waktu masing-masing jenis pajak | 20 hari setelah Masa Pajak berakhir |
Baca juga: Pengampunan Pajak: Pengertian, Subjek, dan Keuntungan